Alhamdulillah Allahuakbar, atas izin Allah telah lahir anak kami yang kedua, perempuan dengan berat 3kg panjang 49cm pada hari Jum'at 9 Oktober 2015 pukul 09.40 dengan persalinan VBAC (Vaginal Birth After Cesar) oleh dr.Novina Spog di RS Puri Bunda Malang.
Terimakasih atas doa sahabat sekalian dan mohon doa agar generasi penerus kami menjadi hamba yang setia mengabdi pada Allah SWT, meneruskan perjuangan Rosulullah SAW serta berbakti pada orang tua..
Tidak lupa kami mohon maaf lahir batin jika kami ada salah.
Terimakasih secara khusus pada Bapak, Ibu, Ayah, Mama, beserta keluarga besar Zaim Abid Kurniati Rahayuni Iman Kurniadi serta mbak Yulis Indriana :)
Kami yang banyak lalai,
Kurniasih Bahagiati dan Walid Fajar.
KISAH VBAC
Masih banyak yang belum tau tentang VBAC. Bahasa awamnya VBAC adalah melahirkan secara normal setelah persalinan SC/operasi sesar pada persalinan sebelumnya.
Masih banyak yang mengira "sekali SC, SC seterusnya"
Oleh karena itulah kisah ini Sy tulis.. selain karena banyak yang bertanya scr personal pd Sy.
Jadi sejarahnya, pasca SC anak pertama, memang ingin ikhtiar lahiran normal, habis nifas dulu langsung pasang KB. Waktu itu anak pertama, Fatih, lahir Januari 2012.
Februari 2015 berencana ke klinik untuk lepas KB. Qodarullah, keduluan Allah krn ternyata sdh ada janin baby Maryam (nama lengkap menyusul :) ). Jadilah KB IUD tidak jadi diambil karena khawatir membahayakan janin.
Masalahnya, Saya tidak mencatat HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) Saya karena merasa 'aman' dengan adanya KB dan siklus haid Saya memang tidak teratur. HPHT diperlukan untuk menentukan HPL (Hari Perkiraan Lahir).
Sekilas info, anak pertama Fatih lahir SC tepat di HPL 8 Januari 2012 karena Saya divonis PER (Pre Eklamsi Ringan) dg tekanan darah 140/110 lalu langsung diberi pilihan SC, tidak ada jalan lain. Akhirnya krn awam dan cemas kami pun manut. Belakangan baru tau kalau PER msh bisa di induksi dulu (kalau menurut dr.Novina).
Pasca persalinan SC itu langsung mencari info tentang VBAC. Bagaimana pun, ingin merasakan melahirkan secara normal. Sempat khawatir karena resiko PER bisa berulang di anak kedua dan seterusnya. Tapi tetap berusaha positive thinking dan menyiapkan diri memenuhi syarat2 VBAC. Langkah pertama, yakni menjaga jarak kehamilan dengan KB.
Dan begitu tahu kalau hamil lagi, berusaha menjaga asupan nutrisis dan hal lainnya supaya PER tidak berulang; menjaga berat badan bayi agar tidak melebihi berat badan kakaknya ketika lahir dulu; dan yang terpenting adlaah mencari tenaga medis yang sabar dan telaten mendampingi dan menolong niat VBAC Saya.
Ya, semua tenaga medis yang berwenang tentunya mendukung VBAC selama memenuhi syarat, tapi mohon maaf Saya harus bilang bahwa standart pelayanan setiap dokter Spog berbeda-beda (yg menyebabkan standart tindakan yg diambil pun berbeda2). Sbg contoh, kalau di dr.Novina, dg rekam medis kehamilan pertama Saya yg PER, beliau akan memberi pilihan diinduksi dulu, baru jika gagal pilihan terakhir adalah SC. Namun di dokter Sy dulu langsung diputuskan SC.
Oleh karenanya hampir setiap bulan Saya berganti dokter dan bidan, dan survey Rumah Sakit demi menemukan tenaga media yang cocok untuk proses VBAC Saya.
Menjelang 7 bulan ke atas, hati memantapkan utk bersalin di Bidan Gentle & Natural Birth yang pernah beberapa kali menangani VBAC saudara2nya dan atas izin Allah berhasil.
Pertama datang ke sana langsung ditawari untuk mengikuti kelas prenatal. Kami dijelaskan a to z tentang kehamilan dan persalinan. Benarlah mottoyang tertulis dalam buku kontrolnya, bahwa "pengetahuan adalah kunci".
Bolehlah Saya bilang bahwa ini adalah bidan dengan kualitas pelayanan dokter. Jujur saja, sampai saat itu Saya belum pernah bertemu dengan tenaga medis yg menjelaskan selengkap dan sedetail itu.
Sampai hari H perkiraan hari lahir 27 September (ini HPL Saya yang tercepat dari perhitungan salah satu dokter yang Saya kunjungi) belum ada tanda-tanda apapun. Saya pun semakin resah menanti. Hanya ada kenceng-kenceng yang tidak sakit.
2 Oktober 201t, mulai ada kontraksi yang sedikit sakit dan rutin datang per 5 menit selama 2 jam. Lalu Saya ke Bidan dan dinyatakan pembukaan 1. Prinsipnya oleh Bidan disuruh sabar, baby tau saatnya kapan lahir. Saya pun disuruh pulang.
Hingga 5hari lamanya kontraksi tak lagi datang secara rutin. Malah sempat 2hari slow saja tanpa ada kontraksi. Akhirnya kontrol ke Bidan lagi dan oleh Bidan diminta ke dokter spog untuk NST. Bidan dan teman2 yang Saya tanyai merekomendasikan dr.Novina.
Keesokan harinya, kami ke dr.Novina. Beliau melihat di usg ari-ari sudah mulai tua, dan air ketuban sedikit. Tapi masih dimungkinkan bisa normal dengan syarat hasil NST bagus. Berat bayi 3,1kg menurut hasil usg dan diminta untuk pertahankan jangan melebihi kakaknya yang juga lahir 3,1kg. Alhamdulillah hasil NST bagus dan diminta kontrol seminggu lagi selama tidak ada keluhan dan tanda-tanda kontraksi..
Saya sempat heran ketika disuruh datang sepekan lagi. Sepekan lagi berarti sudah post date 42pekan. Tapi Saya lega dan positive thinking, hal ini berarti menandakan memang dr.Novina pun yakin Saya bisa normal. Saya semakin tenang ketika beliau mengingatkan agar Saya benar-benar minum banyak supaya air ketuban cukup.
Setelah diskusi dg orangtua dan suami, juga mengingat saran bidan bahwa "kalau ada anggota keluarga yang tidak setuju lahiran VBAC di sini (bidan), jangan dipaksakan mba, karena nantinya mempengaruhi prikologis mbak juga". Akhirnya, Saya memutuskan untuk melakukan persalinan normal VBAC di dr.Novina.
Malamnya, Alhamdulillah datanglah kontraksi rutin per 10 menit. Kamis siang bakda dhuhur kami baru berangkat ke RS Puri Bunda. Kenapa Puri Bunda? Selain karena BPJS ditanggung full sesuai kelas, RS tersebut Pro ASI dan bayi boleh dirawat di kamar Ibu. Ohya, just info bahwa dr.Novina praktek di Melati Husada dan Puri Bunda.
Begitu datang, setelah diperiksa ternyata sudah pembukaan 2. Saya pun langsung diantar ke ruang bersalin. Agak horor buat Saya menantinkontraksi di ruang bersalin, karena memang selama ini belajar gentle birth dengan bidan. Lalu Jam 8 malam pembukaan 3. Jam 4 pagi (hari Jum'at) pembukaan 4.
Sejak datang bakda dhuhur (Kamis) sampai jam 1 malam (Jum'at) ilmu relaksasi yang diajarkan Bidan msh bisa diaterapkan. Saya diajarkan jika kontraksi datang, tetap tersenyum, tarik nafas panjang, hembuskan perlahan sambil sugesti diri "nyaman, lembut, tenang..tidak trauma..tidak sakit...".
Tapi begitu di atas jam 1 malam, ilmu relaksasinya jebol. Rasa sakitnya makin menjadi, terutama di bagian bekas jahitan SC. Yang tadinya berpirinsip tidak akan mengerang dan menangis, akhirnya jebol juga. Sakitnya luar biasa. Saya pun menangis. Yang terlintas hanya, bahwa sakaratul maut, siksa kubur, dan siksa neraka jauh berkalilipat sakitnya dari sakitnya kontraksi ini. Rasa sakitnya tidak akan terlupakan, semoga mengingatnya bisa menghindarkan diri dari berbuat dosa.
Jam 4 pagi, Suami bergantian jaga dengan Ibu. Diperiksa ternyata sudah masuk pembukaan 4 tapi dengan kondisi bengkak. Kata Bidan jaga yang memeriksa, seharusnya mungkin sudah pembukaanb6, tapi karena ketika kontraksi datang Saya ikut mengejan, jadi bengkak dan kembali lagi ke pembukaan 4. Memang sejak jam 1 rasa sakitnya juga karena menahan agar jangan sampai mengejan.
Dijaga oleh Ibu, semakin menjadi jadi sakitnya. Hampir menyerah dan sempat bilang ke Ibu supaya minta di-SC lagi, tapi Ibu terus mengingatkan dan bertahan. Ada hikmahnya ditemani Ibu di detik-detik akhir menjelang persalinan, kalau suami yang menemani mungkin saja beliau tidak tega dan mengabulkan keinginan saya untuk SC lagi. kalau yg nemenin suami, mungkin akan dikabulkan utk SC lg. Waktu itu Suami pulang karena harus absen dulu ke kantor.
Alhamdulillah jam 8 pagi pembukaan 7 dan jam 9 lebih pembukaan lengkap. Dan lahirlah baby Maryam jam 9.40. Mengejan sekitar 30menit. Baby berhasil lahir di detik2 terakhir sebelum opsi mau di-vacuum. Begitu lahir, secara otomatis saya memanggilnya Maryam, seperti Bunda Maryam yang dalam Al Qur'an dikisahkan berpegangan pada pohon kurma ketika menahan sakitnya persalinan. Saya pun erat berpegangan pada suami dan Ibu bahkan meremas-remas mereka.
Alhamdulillah Allahuakbar bisa skin to skin begitu bayi lahir, dan ASI eksklusif tentunya.
#ODOPfor99days #day1
Nice story.. ^ ^
BalasHapusNice story.. ^ ^
BalasHapusAssalamualaikum. Salam kenal saya mari dari kediri jatim. Ingin minta bantuan mba terkait sukses VBAC. Bolehkah minta alamat email?
BalasHapusSemoga anak ke dua sy bisa lahiran normal setelah anak 1 sc😇🤲
BalasHapusApakah sampai saat ini dr. Novina pro vbac bun?
BalasHapusBidan yg dimaksud yg pro gentle birth apakah bidan Rina?
BalasHapusBidan yang pro vbac siapa Bun namanya??
BalasHapus